Skip to main content
Nama                      : Eko Rojana. S.pd.I.,M.A Tempat/Tgl Lahir  : Mendahara Tengah 15-03-1991 Jenis Kelamin       : Laki-Laki Alamat                   : Jl.Palembang RT/RW                    : 006 Kel/Desa                : Mendahara Tengah Kecamatan            :Mendahara Agama                   :Islam Status                     :Bakal Kawin Ayah : M.Arsyad Ibu    :Desmawati Jenjang Pendidikan: 1. SD Mendahara Tengah: 1997-2003 2. MTs Subulussalam: 2003-2006 3. MAK Albaqiatusshalihat: 2006-2009 4. S1 IAIN Bengkulu: 2009-2014 5. S2 UIN SUKA Yogyakarta: 2016-2018 Pekerjaan 1. Dosen B.Arab STIT SB Pari...

Jihad Ilmiah Part 14 - Tingkatan 'Amal Menurut Ibnu Athailah


Oleh: Eko Rojana,S.Pd.I,M.A

Agama Islam menganjurkam umat manusia untuk berbuat Amal sebaik-baiknya dan sebanyak-banyaknya. Di dalam beramal memiliki tingkatan-tingkatanya. Maka Ibnu Athailah mengatakan di dalam al-Hikam ada tiga tingkatan amal manusia.

1.Syariat

Syariat adalah peraturan dan undang-undang yang bersumber wahyu Allah. Perintah dan laranganNya jelas dijalankan untuk kesejahteraan seluruh manusia. Menurut Syekh Al-Hasyimi, syariat dijalankan berdasarkan taklif (beban dan tanggung jawab) yang dipikul kepada orang yang telah mampu memikul beban atau tanggung jawab (mukallaf).

Perlu kita ketahui syariat tersebut memiliki langkah-langkah sebagai berikut:

a. Taubat

Taubat adalah kembali kepada Allah SWT dan menyesal dengan bersungguh-sungguh terhadap dosa yang telah dilakukan sama ada dosa besar maupun dosa kecil serta memohon ampunan dari Allah SWT. Setelah melakukan taubat maka langkah selanjutnya adalah taqwa.

b. Taqwa

Taqwa menurut Tafsir Ibnu Katsir adalah menaati Allah SWT dan tidak bermaksiat kepada-Nya. Senantiasa mengingat Allah SWT serta bersyukur kepadanya tanpa ada pengikaran (kufr) di dalamnya. Setelah melakukan Taubat dan Taqwa, selanjutnya adalah Istiqomah.

c. Istiqomah

Istiqomah dalam terminologi adalah hal berpendirian kuat atau teguh pendirian. Kata istiqomah berasal dari Bahasa Arab Istiqoma, yastaqimu, Istiqomah yang bearti teguh lurus. Dalam kamus KBBI, istiqomah bearti sikap teguh pendirian dan selalu konsekuen. Setelah Istiqomah dengan semua dalam perintah Allah dan istiqomah menjauhi larangan-Nya, maka naik kefase Hakikat.

2. Hakikat

Hakikat adalah merupakan bukti dari penghambaan (ibadah) manusia terhadap Allah SWT, dengan tunduk kepada hukum syariat tanpa perantara apa pun.

Dan hakikat ini juga memiliki langkah-langkah sebagai berikut:

a. Ihklas

Orang yang bekerja dengan ikhlas adalah orang yang bekerja secara tulus, sukarela, atau tanpa pamrih untuk mendapatkan imbalan apa pun. Dalam prespektif agama Islam, ikhlas bearti niat perbuatan amal saleh secara tulus tanpa pamrih manusia. melainkan mengharap ridha Allah SWT. Setelah Ikhlas beribadah, kemuduan jujur.

b. Jujur

Pengertian jujur adalah sikap yang lurus hati. Menyatakan yang sebenar-benarnya, tidak berbohong atau berkata-kata hal yang menyalahi apa yang terjadi. Namun jujur dalam hal ini adalah berupa amalan. Misal ketika sedang shalat, bibir dan hati harus singkron. Bibir membaca "alhamdillah hirabbila alamin" maka hati pun mengatakan "segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam". jadi, bibir dan hati harus jujur (sejalan). Setelah ikhlas dan jujur, maka selanjutnya harus mutmainnah.

c. Muthmainnah

Mutmainnah adalah sikap yang memiliki kelembutan atau ketenangan. Dalam hal ini adalah ketenangan dalam melakukan amal ibadah sehingga menimbulkan ketenangan jiwa seseorang. Seteleah jujur, ikhlas dan mutmainnah melakukan amal ibadah. Maka akan naik kefase ma'rifah.

3. Ma'rifah

Pengertian ma'rifah dari segi bahasa dari asal kata arafa, yu'rifu, ma'rifah yang artinya pengetahuan dan pengalaman tentang rahasia agama. Sedengkan ma'rifatullah adalah orang-orang yang telah mengenal Allah SWT. Ketika sudah mengenal Allah maka muncul rasa:

a. Muqarabah

Pengertian muqarabah dalam ilmu Islam adalah merasa selalu dekat dengan Allah SWT. Seseorang yang muqarabah biasanya tidak ingin jauh dari Allah. Maka dari itu orang yang sudah muqarabah hatinya selalu hidup dalam kondisi apa pun, hatinya selalu menyebut nama Allah SWT.

b. Musyahadah

Rasa musyahadah adalah rasa yang selalu diperhatikan (dilihat) Allah SWT. Seseorang yang telah musyahadah tidak akan berani melakukan pekerjaan yang dilarang Allah, karena dirinya merasa selalu diperhatikan Allah SWT.

c. Ma'rifat

Seseorang yang sudah ma'rifat dengan Allah SWT itu artinya seseorang tersebut saling mengenal antara Allah dengan dirinya. Sudah tidak ada pembatas antara dirinya dengan Allah. Apa pun yang dia pinta kepada Allah, pasti Allah akan kabulkan dengan cepat.

Comments

Popular posts from this blog

Dampak Penggunaan Artificial Intelligence (AI) Terhadap Mahasiswa