Skip to main content
Nama                      : Eko Rojana. S.pd.I.,M.A Tempat/Tgl Lahir  : Mendahara Tengah 15-03-1991 Jenis Kelamin       : Laki-Laki Alamat                   : Jl.Palembang RT/RW                    : 006 Kel/Desa                : Mendahara Tengah Kecamatan            :Mendahara Agama                   :Islam Status                     :Bakal Kawin Ayah : M.Arsyad Ibu    :Desmawati Jenjang Pendidikan: 1. SD Mendahara Tengah: 1997-2003 2. MTs Subulussalam: 2003-2006 3. MAK Albaqiatusshalihat: 2006-2009 4. S1 IAIN Bengkulu: 2009-2014 5. S2 UIN SUKA Yogyakarta: 2016-2018 Pekerjaan 1. Dosen B.Arab STIT SB Pari...

Dampak Penggunaan Artificial Intelligence (AI) Terhadap Mahasiswa


Oleh: Eko Rojana,S.Pd.I,M.A
Dosen STIT Syekh Burhanuddin Pariaman

PENDAHULUAN

Kecerdasan Buatan Artificial Intelligence (AI) telah menjadi salah satu inovasi terpenting di era digital saat ini, merambah ke berbagai sektor, termasuk pendidikan. Dalam konteks mahasiswa, kehadiran teknologi AI menawarkan peluang yang signifikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan proses akademis. Dengan kemampuan untuk menganalisis data secara cepat dan akurat, AI dapat membantu mahasiswa dalam mengakses informasi dan materi pembelajaran dengan lebih efisien. Hal ini tidak hanya mengurangi waktu yang diperlukan untuk mencari sumber belajar, tetapi juga memungkinkan mahasiswa untuk fokus pada aspek-aspek penting dari studi mereka.

Namun, di balik berbagai manfaat yang ditawarkan, pemanfaatan AI juga membawa tantangan dan risiko tersendiri. Salah satunya adalah potensi ketergantungan pada teknologi, yang dapat mengurangi kemampuan mahasiswa untuk berpikir kritis dan berinovasi. Jika mahasiswa terlalu mengandalkan alat-alat berbasis AI untuk menyelesaikan tugas atau memahami materi, hal ini dapat mengakibatkan pemahaman yang dangkal dan kurangnya keterlibatan aktif dalam proses belajar. Oleh karena itu, penting untuk mengevaluasi sejauh mana AI dapat digunakan secara efektif tanpa mengorbankan kualitas pendidikan.

Dampak negatif lainnya yang perlu diperhatikan adalah isu privasi dan keamanan data. Penggunaan platform AI sering kali melibatkan pengumpulan informasi pribadi dan data akademis mahasiswa. Jika data ini tidak dikelola dengan baik, dapat muncul risiko penyalahgunaan yang dapat merugikan mahasiswa. Kesadaran akan masalah ini sangat penting, terutama di era di mana data menjadi aset berharga dan sering kali menjadi target pelanggaran keamanan. Selain itu, pergeseran dalam keterampilan yang dibutuhkan di pasar kerja juga menjadi perhatian. Dengan meningkatnya otomatisasi yang didorong oleh AI, beberapa keterampilan tradisional mungkin menjadi kurang relevan, dan mahasiswa perlu terus-menerus memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka agar tetap bersaing. 

Oleh karena itu, penting bagi institusi pendidikan untuk mempersiapkan kurikulum yang tidak hanya mencakup keterampilan teknis, tetapi juga keterampilan interpersonal dan kreatif yang tetap diperlukan di dunia kerja. Tentu tidaklah bijak kita hanya membahas dampak negatifnya saja, namun kita juga harus membahas dari dampak positif dari Artificial Intelligence (AI) ini. Dengan memahami dampak positif dan negatif dari AI, mahasiswa dapat memanfaatkan teknologi ini secara bijak. Melalui pendekatan yang seimbang, mereka dapat meraih manfaat maksimal dari inovasi ini sambil mengatasi tantangan yang mungkin muncul. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang kedua sisi dari pemanfaatan AI dalam perguruan tinggi, memberikan wawasan yang berguna bagi mahasiswa dan pendidik dalam menghadapi era digital yang terus berkembang.

PEMBAHASAN

A. Dampak Positif 
1.     Peningkatan Aksesibilitas Pembelajaran

Kecerdasan Buatan (AI) telah merevolusi cara mahasiswa mengakses materi pembelajaran. Salah satu manfaat utama dari teknologi ini adalah kemampuannya untuk memberikan akses yang lebih mudah dan cepat ke beragam sumber informasi. Dengan menggunakan platform pembelajaran berbasis AI, mahasiswa dapat menemukan dan mengakses materi yang relevan dengan topik yang sedang mereka pelajari hanya dalam hitungan detik. Ini menghilangkan hambatan waktu dan lokasi, sehingga mahasiswa dapat belajar kapan saja dan di mana saja.

Selain itu, AI mampu menyediakan konten yang disesuaikan dengan kebutuhan belajar individu. Dengan menganalisis data mengenai gaya belajar, kemajuan, dan preferensi mahasiswa, platform AI dapat menawarkan materi yang paling sesuai untuk masing-masing individu. Misalnya, jika seorang mahasiswa kesulitan dalam memahami konsep tertentu, sistem AI dapat merekomendasikan video, artikel, atau latihan tambahan yang dirancang khusus untuk membantu mereka memahami topik tersebut dengan lebih baik. Pendekatan ini memungkinkan proses pembelajaran yang lebih personal dan efektif.

Kemudahan akses dan personalisasi konten ini tidak hanya meningkatkan pengalaman belajar, tetapi juga mendorong mahasiswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran mereka. Dengan memiliki kendali lebih besar atas apa dan bagaimana mereka belajar, mahasiswa menjadi lebih termotivasi untuk mengeksplorasi topik-topik baru dan mendalami bidang studi mereka. Ini juga dapat menghasilkan pemahaman yang lebih baik dan keterampilan yang lebih mendalam, yang sangat penting dalam dunia yang semakin kompleks ini.Namun, penting untuk diingat bahwa meskipun AI menawarkan banyak kemudahan, mahasiswa juga harus tetap proaktif dalam mencari informasi dan tidak hanya mengandalkan rekomendasi yang diberikan oleh sistem. Kemandirian dalam belajar tetap menjadi kunci keberhasilan akademis.

Oleh karena itu, mahasiswa harus memanfaatkan teknologi AI sebagai alat bantu, bukan sebagai pengganti dari proses belajar yang aktif dan terlibat.Secara keseluruhan, peningkatan aksesibilitas dan personalisasi materi pembelajaran yang ditawarkan oleh AI memberikan dampak positif yang signifikan bagi mahasiswa. Dengan memanfaatkan teknologi ini dengan bijak, mahasiswa dapat mengoptimalkan potensi mereka dan mencapai tujuan akademis dengan lebih efektif

2.     Personalisasi Pembelajaran

Salah satu keunggulan utama dari penerapan Kecerdasan Buatan (AI) dalam pendidikan adalah kemampuannya untuk menganalisis data secara mendalam. Dengan memanfaatkan teknologi ini, platform pembelajaran dapat mengumpulkan dan menganalisis informasi mengenai gaya belajar dan kebutuhan spesifik setiap mahasiswa. Proses ini memungkinkan AI untuk memberikan rekomendasi yang lebih tepat dan relevan, menciptakan pengalaman belajar yang lebih personal dan efektif.

Personalisasi pengalaman belajar merupakan kunci untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Setiap mahasiswa memiliki cara belajar yang unik, yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti latar belakang pendidikan, minat, dan kecepatan pemahaman. Dengan analisis data yang dilakukan oleh AI, platform pembelajaran dapat mengidentifikasi karakteristik ini dan menyesuaikan konten, metode pengajaran, serta strategi evaluasi yang sesuai. Misalnya, seorang mahasiswa yang lebih suka belajar melalui visualisasi mungkin akan mendapatkan lebih banyak materi berbasis video dan grafik, sementara mahasiswa yang lebih suka belajar dengan membaca akan diberikan lebih banyak teks dan artikel.

Selain itu, personalisasi juga membantu mengatasi masalah kebosanan dan kejenuhan dalam belajar. Ketika materi pembelajaran disesuaikan dengan minat dan kebutuhan mahasiswa, mereka cenderung lebih terlibat dan termotivasi untuk belajar. Ini dapat meningkatkan tingkat retensi informasi dan pencapaian akademis, karena mahasiswa merasa lebih terhubung dengan materi yang mereka pelajari.Namun, untuk mencapai manfaat maksimal dari personalisasi ini, penting bagi mahasiswa untuk tetap aktif dalam proses belajar mereka. Mereka harus memberi umpan balik tentang efektivitas pendekatan yang disarankan oleh AI, sehingga sistem dapat terus beradaptasi dan meningkatkan pengalaman belajar. Dengan cara ini, mahasiswa tidak hanya menjadi penerima pasif dari informasi, tetapi juga berperan aktif dalam membentuk perjalanan belajar mereka sendiri.

Secara keseluruhan, kemampuan AI untuk mengidentifikasi gaya belajar dan kebutuhan spesifik mahasiswa mengarah pada pengalaman belajar yang lebih personal dan efektif. Dengan memanfaatkan teknologi ini secara bijak, mahasiswa dapat meningkatkan pemahaman mereka dan mencapai tujuan akademis dengan cara yang lebih menyenangkan dan produktif.

3.     Peningkatan Efisiensi

Salah satu dampak positif yang signifikan dari penerapan Kecerdasan Buatan (AI) dalam pendidikan adalah kemampuannya untuk mengotomatiskan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen. Dalam kehidupan sehari-hari mahasiswa, Dengan bantuan AI, proses ini dapat dilaksanakan dengan lebih efisien, memungkinkan mahasiswa untuk mengalokasikan waktu mereka dengan lebih baik pada studi dan kegiatan akademis lainnya.

AI dapat memudahkan pengelolaan jadwal kuliah dengan menganalisis preferensi mahasiswa dan menyusun jadwal yang optimal. Misalnya, sistem AI dapat merekomendasikan waktu untuk kuliah dan kegiatan lain berdasarkan ketersediaan mahasiswa, mengurangi kemungkinan bentrok jadwal. Selain itu, AI dapat mengingatkan mahasiswa tentang tenggat waktu tugas dan ujian, sehingga mereka tidak akan melewatkan kewajiban penting. Dengan adanya pengingat otomatis ini, mahasiswa dapat lebih fokus pada persiapan akademis tanpa harus khawatir tentang manajemen waktu yang rumit.Selain pengelolaan jadwal, AI juga dapat mengotomatiskan proses pengumpulan tugas. Dengan sistem pengumpulan tugas berbasis AI, mahasiswa dapat mengunggah pekerjaan mereka dengan lebih mudah, dan dosen dapat memberikan umpan balik secara cepat. Proses ini mengurangi waktu yang dihabiskan untuk pengumpulan dan penilaian tugas, sehingga mahasiswa dapat menerima umpan balik yang lebih cepat dan menggunakan informasi tersebut untuk meningkatkan kualitas pekerjaan mereka di masa depan.

Otomatisasi tugas-tugas administratif ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga mengurangi stres yang dialami mahasiswa. Dengan berkurangnya beban tugas  mahasiswa dapat lebih fokus pada aspek-aspek penting dari studi mereka, seperti memahami materi pelajaran, berkolaborasi dalam proyek kelompok, dan mengembangkan keterampilan kritis. Hal ini berkontribusi pada pengalaman belajar yang lebih positif dan produktif.Secara keseluruhan, kemampuan AI untuk mengotomatiskan tugas-tugas administratif memberikan manfaat besar bagi mahasiswa. Dengan mengurangi waktu yang dihabiskan untuk administrasi, mahasiswa dapat lebih berkonsentrasi pada studi mereka dan mencapai hasil akademis yang lebih baik. Penerapan teknologi ini menunjukkan bagaimana AI dapat menjadi alat yang kuat untuk mendukung proses pendidikan dan meningkatkan pengalaman belajar secara keseluruhan

4.     Dukungan dalam Penelitian

Kecerdasan Buatan (AI) telah membawa perubahan besar dalam cara mahasiswa melakukan penelitian, terutama dalam hal analisis data yang cepat dan akurat. Dalam lingkungan akademik yang semakin kompetitif, kemampuan untuk mengolah dan menganalisis data dengan efisien menjadi suatu keharusan, terutama untuk proyek-proyek penelitian yang memerlukan pengolahan data besar. Dengan bantuan AI, mahasiswa dapat mengakses alat analisis yang canggih yang dapat mempercepat proses penelitian dan meningkatkan kualitas hasil yang diperoleh.

Salah satu manfaat utama dari penggunaan AI dalam penelitian adalah kemampuan untuk mengolah data dalam jumlah besar dalam waktu yang singkat. Misalnya, algoritma pembelajaran mesin dapat digunakan untuk menganalisis dataset yang kompleks, mengidentifikasi pola, dan menarik kesimpulan yang mungkin sulit dilakukan secara manual. Hal ini tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga memungkinkan mahasiswa untuk mendapatkan wawasan yang lebih dalam dan lebih tepat dari data yang mereka miliki. Dengan demikian, mahasiswa dapat fokus pada interpretasi hasil dan pengembangan ide-ide baru, alih-alih terjebak dalam proses pengolahan data yang memakan waktu.

Selain itu, AI juga dapat membantu mahasiswa dalam melakukan pencarian literatur yang lebih efisien. Dengan menggunakan alat berbasis AI, mahasiswa dapat dengan cepat menemukan artikel, jurnal, dan sumber informasi relevan lainnya yang berkaitan dengan topik penelitian mereka. Ini sangat berguna dalam tahap awal penelitian, di mana pemahaman yang mendalam tentang literatur yang ada sangat penting untuk membangun landasan teori yang kuat. AI dapat menyaring informasi yang relevan dan memberikan rekomendasi yang tepat, sehingga mahasiswa tidak perlu menghabiskan waktu berjam-jam mencari sumber yang sesuai.

Namun, meskipun AI menawarkan banyak kemudahan, mahasiswa tetap perlu memiliki pemahaman yang kuat tentang metode penelitian dan analisis data. AI adalah alat yang dapat meningkatkan proses, tetapi tidak dapat menggantikan pemikiran kritis dan analisis yang diperlukan untuk menghasilkan penelitian yang berkualitas. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk belajar bagaimana menggunakan teknologi ini secara efektif sambil tetap mempertahankan keterampilan analitis mereka. Secara keseluruhan, kemampuan AI untuk menyediakan analisis data yang cepat dan akurat memberikan dukungan yang signifikan bagi mahasiswa dalam melakukan penelitian. Dengan memanfaatkan teknologi ini, mahasiswa dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas penelitian mereka, memungkinkan mereka untuk menghasilkan hasil yang lebih baik dan memberikan kontribusi yang lebih berarti dalam bidang studi mereka. AI bukan hanya sekadar alat, tetapi juga mitra yang dapat membantu mahasiswa mencapai tujuan akademis mereka dengan lebih baik.

5.     Pengembangan Keterampilan Teknologi

Interaksi dengan teknologi Kecerdasan Buatan (AI) memberikan peluang berharga bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan teknologi yang sangat dibutuhkan di pasar kerja saat ini. Dalam dunia yang semakin terdigitalisasi, keterampilan teknologi menjadi salah satu faktor kunci yang menentukan kesuksesan karier. Dengan terlibat dalam penggunaan alat dan platform berbasis AI, mahasiswa tidak hanya belajar cara menggunakan teknologi tersebut, tetapi juga memahami prinsip-prinsip dasar yang mendasarinya, seperti analisis data, pemrograman, dan pengembangan perangkat lunak.

Melalui pengalaman langsung dengan AI, mahasiswa dapat mengasah keterampilan teknis yang relevan, seperti pemrograman, analisis data, dan machine learning. Keterampilan ini sangat dicari oleh perusahaan di berbagai sektor, termasuk teknologi, kesehatan, dan keuangan. Misalnya, kemampuan untuk menganalisis data besar dan menarik wawasan dari informasi tersebut adalah keterampilan yang semakin penting, mengingat banyaknya data yang dihasilkan setiap hari. Dengan mempelajari cara menggunakan alat AI untuk analisis data, mahasiswa dapat mempersiapkan diri untuk memenuhi tuntutan pasar kerja yang terus berkembang.Selain keterampilan teknis, interaksi dengan AI juga membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan problem-solving dan berpikir kritis. Dalam proses belajar menggunakan teknologi AI, mahasiswa sering dihadapkan pada tantangan yang memerlukan pemikiran kreatif dan solusi inovatif. Keterampilan ini sangat berharga di dunia kerja, di mana kemampuan untuk menyelesaikan masalah dengan cepat dan efektif menjadi salah satu kriteria utama yang dicari oleh pemberi kerja. Dengan demikian, pengalaman belajar yang melibatkan AI tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga membangun kemampuan analitis yang kuat.Lebih jauh lagi, mahasiswa yang berinteraksi dengan teknologi AI juga menjadi lebih siap untuk beradaptasi dengan perubahan yang cepat di dunia kerja. Dengan memahami cara kerja teknologi canggih, mereka dapat lebih mudah beradaptasi dengan alat dan sistem baru yang mungkin diperkenalkan di tempat kerja. Kemampuan untuk belajar dan beradaptasi dengan cepat adalah keterampilan yang sangat dihargai di era digital ini, di mana inovasi terjadi dengan kecepatan yang luar biasa.

Secara keseluruhan, interaksi dengan teknologi AI memberikan mahasiswa keunggulan kompetitif yang signifikan dalam mempersiapkan karier mereka di masa depan. Dengan mengembangkan keterampilan teknologi yang relevan dan membangun kemampuan berpikir kritis, mahasiswa tidak hanya meningkatkan peluang mereka untuk sukses di pasar kerja, tetapi juga berkontribusi pada kemajuan inovasi dan teknologi di masyarakat. AI bukan hanya alat bantu belajar, tetapi juga jembatan menuju masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang.

B. Dampak Negatif
1. Ketergantungan pada Teknologi

Meskipun penggunaan Kecerdasan Buatan (AI) dalam pendidikan menawarkan banyak manfaat, ada juga risiko signifikan yang perlu diperhatikan, terutama terkait dengan ketergantungan mahasiswa pada teknologi. Salah satu masalah utama adalah bahwa penggunaan AI yang berlebihan dapat membuat mahasiswa menjadi terlalu bergantung pada alat ini, yang pada gilirannya dapat mengurangi kemampuan berpikir kritis dan kreativitas mereka.

Ketika mahasiswa mengandalkan AI untuk menyelesaikan tugas-tugas akademis, mereka mungkin kehilangan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan analitis yang penting. Misalnya, jika mahasiswa menggunakan AI untuk menghasilkan esai atau menyelesaikan masalah matematika tanpa memahami proses di baliknya, mereka tidak akan belajar bagaimana menganalisis informasi, merumuskan argumen, atau menyelesaikan masalah secara mandiri. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan kemampuan berpikir kritis, yang sangat penting dalam dunia kerja dan kehidupan sehari-hari

2. Kualitas Pembelajaran yang Menurun

Ketergantungan yang berlebihan pada Kecerdasan Buatan (AI) dalam pendidikan dapat menyebabkan pemahaman yang dangkal dan mengurangi keterlibatan aktif mahasiswa dalam proses belajar. Ketika mahasiswa terlalu mengandalkan AI untuk menyelesaikan tugas atau memahami materi, mereka mungkin tidak sepenuhnya terlibat dalam proses pembelajaran yang mendalam. Hal ini dapat mengakibatkan kurangnya pemahaman yang komprehensif tentang topik yang sedang dipelajari.

Salah satu masalah utama adalah bahwa AI dapat memberikan jawaban atau solusi dengan cepat, tetapi tidak selalu mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis tentang informasi tersebut. Ketika mahasiswa menerima informasi tanpa melalui proses analisis dan refleksi, mereka cenderung tidak mengembangkan keterampilan berpikir kritis yang penting. Keterampilan ini diperlukan untuk mengevaluasi informasi, merumuskan argumen, dan membuat keputusan yang informasional. Tanpa keterlibatan aktif dalam proses belajar, mahasiswa mungkin hanya mendapatkan pemahaman yang dangkal, yang tidak cukup untuk menerapkan pengetahuan mereka dalam konteks yang lebih luas.

Selain itu, ketergantungan pada AI dapat mengurangi motivasi untuk belajar secara mandiri. Mahasiswa mungkin merasa lebih nyaman menggunakan teknologi untuk mendapatkan jawaban daripada mencari informasi secara aktif melalui penelitian atau diskusi. Ini dapat menghambat rasa ingin tahu dan semangat eksplorasi yang seharusnya menjadi bagian integral dari proses belajar. Ketika mahasiswa tidak merasa terdorong untuk mengeksplorasi materi lebih dalam, mereka kehilangan kesempatan untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi yang sangat penting dalam dunia yang terus berubah.Penting bagi pendidik dan mahasiswa untuk menyadari risiko ini dan mencari keseimbangan dalam penggunaan AI. AI seharusnya digunakan sebagai alat bantu yang mendukung proses belajar, bukan sebagai pengganti dari keterlibatan aktif dan pemikiran kritis. Dengan pendekatan yang tepat, mahasiswa dapat memanfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan pemahaman mereka sambil tetap terlibat secara aktif dalam proses belajar.

Secara keseluruhan, meskipun AI menawarkan banyak kemudahan dalam pendidikan, kesadaran akan potensi dampak negatif dari ketergantungan yang berlebihan sangat penting. Mahasiswa perlu didorong untuk tetap aktif, berpikir kritis, dan terlibat dalam proses belajar mereka, sehingga mereka dapat mengembangkan pemahaman yang mendalam dan keterampilan yang diperlukan untuk sukses di masa depan.

3. Kesulitan dalam Adaptasi

Dalam era digital saat ini, tidak semua mahasiswa mungkin nyaman atau mampu untuk beradaptasi dengan teknologi baru, termasuk Kecerdasan Buatan (AI). Hal ini dapat menciptakan kesenjangan antara mahasiswa yang cepat beradaptasi dengan teknologi dan mereka yang tidak. Kesenjangan ini dapat berdampak signifikan pada pengalaman belajar dan hasil akademis mahasiswa.
Mahasiswa yang memiliki keterampilan teknologi yang lebih baik cenderung lebih mudah mengakses sumber daya pendidikan, berkolaborasi dalam proyek, dan memanfaatkan alat-alat berbasis AI untuk meningkatkan proses belajar mereka. Sebaliknya, mahasiswa yang kurang familiar dengan teknologi mungkin merasa terasing atau kesulitan dalam mengikuti perkembangan pembelajaran yang semakin bergantung pada teknologi. Ini dapat menyebabkan mereka tertinggal dalam hal pemahaman materi dan keterampilan yang diperlukan untuk sukses di dunia kerja.

4. Pergeseran dalam Keterampilan yang Dibutuhkan

Dengan meningkatnya otomatisasi dan perkembangan teknologi, ada kemungkinan bahwa beberapa keterampilan tradisional menjadi kurang relevan. Hal ini menuntut mahasiswa untuk terus-menerus memperbarui keterampilan mereka agar tetap bersaing di pasar kerja yang semakin kompetitif.Otomatisasi, terutama yang didorong oleh Kecerdasan Buatan (AI), telah mengubah cara banyak industri beroperasi. Banyak tugas yang sebelumnya dilakukan oleh manusia kini dapat diselesaikan oleh mesin dengan lebih efisien dan akurat. Ini menciptakan tantangan bagi mahasiswa dan pekerja baru, karena keterampilan yang dulunya dianggap penting mungkin tidak lagi diperlukan dalam waktu dekat. Misalnya, keterampilan manual atau tugas rutin yang dapat diotomatisasi mungkin kehilangan nilai, sementara keterampilan yang lebih kompleks, seperti analisis data, pemecahan masalah, dan kreativitas, menjadi semakin penting.Untuk tetap relevan, mahasiswa perlu mengadopsi pendekatan pembelajaran seumur hidup.

Ini berarti mereka harus aktif mencari peluang untuk belajar dan mengembangkan keterampilan baru, baik melalui kursus formal, pelatihan, atau pengalaman praktis. Institusi pendidikan juga memiliki peran penting dalam mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi perubahan ini dengan menyediakan kurikulum yang fleksibel dan relevan yang mencakup keterampilan teknologi dan soft skills yang dibutuhkan di dunia kerja.

Selain itu, mahasiswa harus didorong untuk mengembangkan keterampilan interpersonal dan kolaboratif. Meskipun teknologi dapat mengotomatisasi banyak tugas, kemampuan untuk bekerja dalam tim, berkomunikasi secara efektif, dan beradaptasi dengan perubahan tetap menjadi keterampilan yang sangat dihargai oleh pemberi kerja. Keterampilan ini tidak dapat dengan mudah digantikan oleh mesin dan akan terus menjadi penting di masa depan.

KESIMPULAN
Kecerdasan Buatan (AI) membawa dampak positif dan negatif bagi mahasiswa. Di satu sisi, AI dapat meningkatkan pengalaman belajar dengan menyediakan akses informasi yang lebih luas dan membantu dalam administrasi pendidikan. Misalnya, AI dapat membantu mahasiswa dalam mengontrol dan memantau pembelajaran mereka sendiri, serta memberikan rekomendasi yang relevan untuk meningkatkan pemahaman mereka.

Namun, di sisi lain, ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan. Ketergantungan yang berlebihan pada AI dapat mengakibatkan penurunan kemampuan berpikir kritis dan analitis di kalangan mahasiswa. Ketika mahasiswa terlalu mengandalkan teknologi untuk menyelesaikan tugas atau memahami materi, mereka mungkin kehilangan kesempatan untuk terlibat secara aktif dalam proses belajar, yang dapat menyebabkan pemahaman yang dangkal

Comments

Popular posts from this blog