Skip to main content
Nama                      : Eko Rojana. S.pd.I.,M.A Tempat/Tgl Lahir  : Mendahara Tengah 15-03-1991 Jenis Kelamin       : Laki-Laki Alamat                   : Jl.Palembang RT/RW                    : 006 Kel/Desa                : Mendahara Tengah Kecamatan            :Mendahara Agama                   :Islam Status                     :Bakal Kawin Ayah : M.Arsyad Ibu    :Desmawati Jenjang Pendidikan: 1. SD Mendahara Tengah: 1997-2003 2. MTs Subulussalam: 2003-2006 3. MAK Albaqiatusshalihat: 2006-2009 4. S1 IAIN Bengkulu: 2009-2014 5. S2 UIN SUKA Yogyakarta: 2016-2018 Pekerjaan 1. Dosen B.Arab STIT SB Pari...

Jihad Ilmiah Part 9 - Bahayanya Masyarakat Over Maskulin



Dalam prespektif kosmolog Timur, setiap makhluk Tuhan selalu terdiri atas dua komposisi, yaitu maskulin dan feminism, atau yin dan yang. Mulai dari makhluk makrokosmos sampai makhluk mikorokosmos. Bahkan, jika dilihat lebih mikro lagi, ternyata setiap orang masing-masing mempunyai komponen otak kanan yang memerankan peran kreatif (maskulin) dan otak kiri memerankan analitikal (feminim).

Konsep kepaduan dan kesepadanan antara dua unsur tersebut sangat penting, bukan hanya dalam kehidupan makrokosmos, tetapi juga dunia kemanusiaan. Jika seseorang masyarakat terlalu didominasi oleh kualitas maskulin maka yang terjadi adalah perkembangan yang berbanding lurus dengan kerusakan lingkungan alam dan lingkunagan sosial, dan pada akhirnya bunkannya meningkatkan martabat tapi malah menurunkan martabat.

Maskulin yang terjadi di seluruh lini kehidupan masyarakat, tidak bisa dianggap remeh karena ibarat gunung es, fenomena yang muncul di permukaan memiliki akar permasalahan lebih besar yang tersimpan di dasar laut. Masyarakat yang over maskulin sudah barang tentu akan membayar harga sangat mahal, bukan saja menanggulangi berbagai kerusakkan fisik dan non-fisik tetapi juga membutuhkan waktu yang tidak pendek untuk melakukan recorvy keseimbangan komposisi maskulin-feminim di dalam masyarakat.

Over maskulin harus dianggap sebagai kejahatan kemanusiaan dan pelanggaran teologi karena bahayanya bukan berdimensi horizontal sesama makhluk tetapi juga berdimensi vertical, berupa pelanggaran tatanan hukum Tuhan tentang keseimbangan alam makrokosmos. Sekali apa pun perilaku manusia sebagai makhluk mikrokosmos akan berdampak kepada makrokosmos.

Kebangkitan spiritual merupakan tentangan alternatif yang harus diwujudkan guna mengangkat kembali martabat kemanusiaan. Pengalaman pahit bangsa Indonesia pada tahun-tahun terakhir ini seharusnya menyadarkan, bahwa ada yang salah dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat kita. Musibah beruntun sudah tentu suatu sebab tetapi merupakan akibat dari berbagai pilihan masa lalu yang keliru.

Allah berfirman: "Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)" (QS. Asy Syura:30)



Comments

Popular posts from this blog

Dampak Penggunaan Artificial Intelligence (AI) Terhadap Mahasiswa