Eko Rojana,S.Pd.I.,M.A Ketua ISNU Kota Pariaman |
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته.
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم
بسم الله الرحمن الرحيم.
الحمد لله رب العالمين
اللَّهُمَّ صّلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَمَاۤ اَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ اِلَّا رِجَا لًا نُّوْحِيْۤ اِلَيْهِمْ فَسْــئَلُوْۤا اَهْلَ الذِّكْرِ اِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ
"Dan Kami tidak mengutus sebelum engkau (Muhammad), melainkan orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui,"
(QS. An-Nahl 16: Ayat 43).
Rasulullah shallallahua'laihi wasallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ لَمْ يَبْعَثْنِي مُعَنِّتًا وَلاَ مُتَعَنِّتًا وَلَكِنْ بَعَثَنِي مُعَلِّمًا مُيَسِّرًا
Sungguh Allah tidak mengutusku sebagai orang yang keras dan menyusahkan orang lain. Akan tetapi, Allah mengutusku sebagai seorang pengajar (guru) dan pemberi kemudahan. (HR. Muslim No. 1478).
Sungguh Allah, para malaikat-Nya, serta penduduk langit dan bumi, bahkan semut yang ada di dalam sarangnya sampai ikan, bershalawat (mendoakan) orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia. (HR. Tirmidzi No. 2685).
Jika engkau bukanlah seorang yang menguasai banyak ilmu agama, maka ajarkanlah alif ba' ta' kepada anak-anakmu. Setidaknya itu menjadi amal jariyah untukmu yang tak akan terputus pahalanya meski engkau berada di alam kuburmu. (KH. Maimun Zubair).
Muhammad Athiyah Al-Abrasyi, seorang tokoh pendidikan modern, menulis bahwa sekurang-kurangnya guru itu memiliki 7 (tujuh) karakter yang harus melekat, yakni (1) zuhud, (2) jiwa yang bersih dari sifat dan akhlak yang buruk, (3) ikhlas, (4) pemaaf, (5) mampu menempatkan diri sebagai bapak atau orang tua, sehingga mencintai dan memikirkan masa depan anak didiknya, (6) mengetahui bakat dan minat muridnya, dan (7) menguasai bidang studi atau materi yang diajarkan.
“Jadi guru itu tidak usah punya niat bikin pintar muridnya . Nanti
kamu hanya marah-marah ketika melihat muridmu tidak pintar. Ikhlasnya jadi hilang. Yang Penting niat menyampaikan ilmu dan mendidik yang baik. Masalah muridmu kelak jadi pintar atau tidak, serahkan kepada Allah.
Didoakan saja terus menerus agar muridnya mendapat hidayah.” (KH Maimun Zubair).
اللَّهُمَّ صّلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ.
الحمد لله رب العالمين.
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته.
Comments
Post a Comment