Skip to main content
Nama                      : Eko Rojana. S.pd.I.,M.A Tempat/Tgl Lahir  : Mendahara Tengah 15-03-1991 Jenis Kelamin       : Laki-Laki Alamat                   : Jl.Palembang RT/RW                    : 006 Kel/Desa                : Mendahara Tengah Kecamatan            :Mendahara Agama                   :Islam Status                     :Bakal Kawin Ayah : M.Arsyad Ibu    :Desmawati Jenjang Pendidikan: 1. SD Mendahara Tengah: 1997-2003 2. MTs Subulussalam: 2003-2006 3. MAK Albaqiatusshalihat: 2006-2009 4. S1 IAIN Bengkulu: 2009-2014 5. S2 UIN SUKA Yogyakarta: 2016-2018 Pekerjaan 1. Dosen B.Arab STIT SB Pari...

Jihad Ilmiah Part 19 - Kaedah Penulisan Kata "di" yang Benar


Oleh:Eko Rojana,S.Pd.I,M.A

Meneulis adalah sebuah pekerjaan menyenangkan bagi sebagian orang. Ingin aktif menulis dan jadi penulis? Maka ingin jadi penulis harus paham penggunaan kata "di". Sebab hal ini menjadi dasar ilmu dalam kepenulisan untuk menghindari kalimat yang salah dalam kepenulisan.

Banyak penulis pada prakteknya keliru dalam menempatkan kata di ini, mulai dari anak SD hingga Profesor sekalipun, sering melakukan kesalahan dalam penulisannya. Lantas bagaimanakah kaedah dalam penulisan kata di ini?

Mengutip kita PUEBI: Panduan Umum Ejaan Bahasa Indonesia oleh Eko Sugiarto (2017), ada dua macam penggunaan kata di, yaitu sebagai kata depan dan kata awalan.

1. Kata di sebagai kata depan.

Penulisan kata di sebagai kata depan harus terpisah dari kata yang mengikutinya. Biasanya, di sebagai kata depan digunakan di depan kata benda yang menyatakan tempat, nama, waktu dan lokasi.
Umumnya di tulis sebagai kata dari. Misalnya, "Di sini" menjadi "dari sini". Selain itu, penggunaan kata di sebagai kata depan tidak dapat diubah menjadi kata kerja aktif dengan menambah imbuhan me-, contohnya, kata " di sana" tidak bisa diubah menjadi "me sana".

Contoh:
-Ayah telah pulang dari rumah nenek di Padang
-Di mana kamu menginap selama liburan di     Bukit Tinggi
-Eko Rojana rutin sekali menulis di pagi hari

2. Kata di sebagai awalan

Sebaliknya, kata di sebagai awalan harus ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Penggunaannya diikuti oleh kata kerja pasif sehingga dapat diubah menjadi kata kerja aktif dengan menambahkan imbuhan me-, misalnya kata "ditutup" dapat diubah menjadi "menutup"

Contoh:
-Pidato Hari Kemerdekaan Indonesia dibaca   oleh Presiden Jokowi Dodo
-Setiap pulang mengaji Anita dijemput oleh   ibunya
-Dilarang membuang sampah di sini

Jadi kesipulannya:
Kata depan + di = dipisah contoh: di sini, di sana, di dalam, di atas, di Bukit Tinggi, di Padang dll

Kata kerja + di = digabung contoh: dimakan, diminum, dibuang, dipukul, dicangkul dll.

Comments

Popular posts from this blog

Dampak Penggunaan Artificial Intelligence (AI) Terhadap Mahasiswa