Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tidak lepas dari tantanan tingkah laku kehidupan yang sesuai dengan karakter dan kepribadian bangsa Indonesia.
Indonesia diberi anugrah oleh Tuhan yang Maha Esa yg sangat luar biasa. Terdiri dari 17.000 Pulau-pulau, 2/3 isianya Air laut dan samudra, 516 Kabupaten dam Kota, Penduduknya 252jt, 34 Provinsi, 714 Suku, 1.100 Bahasa Lokal, dan memiliki 6 Agama. Namun di Persatukan dengan Pancasila.
Pancasila terlahir terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diperkenalkan pada tanggal 01 Juni 1945 oleh Ir.Soekarno. pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yakni Panca dan Sila. Pancasila nerupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku dalam berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai pedoman bangsa memiliki kedudukan tertinggi di Negara Indonesia.
Dalam sila-sila Pancasila mengandung nilai-nilai lahir yang merupakan cita-cita bangsa Indonesia sejak dulu. Setiap sila-sila Pancasila saling berhubungan. Misalnya apabila rakyat Indonesia menjiwai sila pertama yakni sebagai Makhluk Tuhan Yang Mahasa Esa yang senantiasa menjalankan perintah-Nya dalam kehidupan sehari-hari maka dijunjung tinggi sebagai pengalaman sila kedua Pancasila yang mengandung nilai kesadaran sikap moral dan prilaku yang berkemanusian dan seterusnya.
Ketahuilah, sikap Pancasila ini banyak tertera juga di dalam Alquran, kita berikan salah satu contoh sebagaimana sila pertama dengan menerapkan "kalimatun sawa" yang digambarkan surat Al-Imran ayat 64 "Katakanlah (Muhammad) "wahai ahli kitab!marilah(kita) menuju kepada kalimat (kalimat sawa') yang sama antara kami dan kamu bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan tidak mempersekutukanNya dengan apapun juga.
Dan setrusnya, Dari ayat diatas cak Nur,pada tingkat habluminannas (relasi sosial politik) merujuk contoh RI, yang secara konstitusiinal mengakui islam, protestas, katolik, hindu, budha dan konghucu sebagai agama. Hak pengikut agama-agama ini hidup dan beribadah di Indonesia diakui undang-undang dasar 1945.Al-jabiri seperti cak Nur, menafsirkan kalimat sawa' dengan konteksnya sendiri. Al-Qur'an, bagi al-jabiri,mulai dgn menganggap orang-orang kristen bukan sebagi "orang lain" dalam pengertian eropa dari kata itu,tetapi sebagai bagian dari banyak orang "orang lain" yang diakui al-Qur'an sebagai orang saleh yg kesemuanya,seperti halnya umat Islam,sama dihadapan Allah (Q.2:62)
Hanafi demikian pula, menerapkan kalimat sawa' untuk menghilangkan kesalah pahaman antara kiri Islamnya dengan apa yang disebut "saudara se-Tuhan" dan "saudara se-Bangsa." pada umumnya adalah anggota al-Ikwanul Muslimun, sedang
Jadi, umtuk memperingati hari lahir pancasila ini hendaknya kita saling bekerja sama dengan apa yang kita sepakati dan berlapang dada dengan perbedaan.
Comments
Post a Comment