Skip to main content
Nama                      : Eko Rojana. S.pd.I.,M.A Tempat/Tgl Lahir  : Mendahara Tengah 15-03-1991 Jenis Kelamin       : Laki-Laki Alamat                   : Jl.Palembang RT/RW                    : 006 Kel/Desa                : Mendahara Tengah Kecamatan            :Mendahara Agama                   :Islam Status                     :Bakal Kawin Ayah : M.Arsyad Ibu    :Desmawati Jenjang Pendidikan: 1. SD Mendahara Tengah: 1997-2003 2. MTs Subulussalam: 2003-2006 3. MAK Albaqiatusshalihat: 2006-2009 4. S1 IAIN Bengkulu: 2009-2014 5. S2 UIN SUKA Yogyakarta: 2016-2018 Pekerjaan 1. Dosen B.Arab STIT SB Pari...

Strategi Pengembangan PMII Dengan Pendekatan Persuasif




Oleh: Eko Rojana, S.Pd,I, M.A 
ekorojana15@gmail.com
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang berdiri sekitar 57 tahun yang lalu sejak 17 April 1960 ini dalam perjalanannya sudah tidak muda lagi dan tetntunya berbagai dinamika organissi telah di lalui hingga akhirnya menjadi organisasi yang sebesar ini. Namun dengan keberadaan PMII saat ini menjadi organisasi Kemahasiswaan terbesar di Indonesia lantas tidak seharusnya menyombongkan diri tapi patutlah kita syukuri dan terus memperjuangkan cita-cita pendiri.
Kader – kader PMII dalam pundaknya harus tertancap rasa tanggung jawab untuk kemajuan organisasi meskipun hari ini pmii sudah menjadi besar tetapi kader hari ini berkewajiban untuk menjaga dan mempertahankan PMII agar tetap jaya, maka dari itu untuk menjaga kemajuan PMII hari ini perlu perumusan strategi yang dapat digunakan PMII lebih bisa berkembang dan berada pada setiap kampus baik itu kampus umum maupun agama baik kampus negeri maupun swasta.
Meskipun secara umum strategi pengembangan PMII sudah diatur oleh Pengurus Besar (PB PMII) namun kondisi lokal atau yang mengerti tentang lapagan adalah pengurus Rayon atau Komisariat yang berkedudukan di fakultas dan kampus, maka dari itu perlu strategi yang di pandang relevan untuk dapat mengembangkan PMII dimana berada yang dijalankan oleh Rayon maupun Komisariat.
Strategi merupakan pendekatan secara keseluruhan yang memiliki keterkaitan dengan pelaksanaan suatu gagasan, perencanaan dan tindakan/aktivitas dalam jangka waktu tertentu (Wikipedia). Setiap perjalanan tentu memiliki tujuan begitu juga dengan PMII selain memiliki tujuan besar yang temaktub dalam AD Ayat 4, juga memiliki tujuan lain salah satunya berembangknya PMII di kampus baik Swasta maupun Negeri, dan strategi merupakan serangkaian cara yang di gunakan untuk mencapai tujuan tersebut.
Berkembangkangnya PMII menjadi tanggung jawab bagi setiap level kepengurusan, pengembangan merupakan suatu yang berkaitan dengan perencanaan program jangka panjang dan jangka pendek untuk mewujudkan tujuan organisasi. Dan strategi pengembangan PMII sendiri adalah serangkaian cara yang tersusun rapi yang dilaksanakan secara sadar, terencana, terarah dan teratur utuk memperkenalkan dan menyebarkan PMII atau memperbanyak kader PMII di wilayah kampus baik tingkat komisariat atau Rayon.
Pergerakan Mahasiswa islam Indonesia (PMII) merupakan organisasi kemahasiswaan yang tentunya berorientasi pada nilai – nilai yang objektif, idealis, kritis dan analitis Dan harus bertanggungjawab serta antisipatif terhadap masadepan masyarakat bangsa dan Negara.
Sebagaimana tujuannya dalam Kitab Suci PMII pada Bab IV ayat 4 AD. Adalah tebentuknya pribadi muslim yang bertakwa kepada Allah SWT, berbudi luhur, berilmu cakap dan bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmuya serta komitmen memperjuangkan cita – cita kemerdekaan Indonesia. Selaras  dengan tujuannya tersebut PMII dituntuit untuk membuktikan bahwa arah gerakannya memanifestasikan cita-cita yang dihrapkan. Sebagai organisasi yang arah pergerakanya bersandar pada aspek Kemahasiswaan, Keislaman dan Keindonesian. maka aktualisasi gerakan PMII juga mencirikan ketiga aspek diatas.
Aspek kemahasiswaan harus diselaraskan dengan tipologi mahasiswa sebagai agent of control social & agen of change. Dimana mahasiswa mempunyai kekuatan intelektual untuk mendobrak bentuk-bentuk kemapaman yang menghalangi kemajuan dan secara intens menembus kebekuan realitas menuju dinamika yang mengarah pada pemecahan masalah-masalah sosial. Pada aspek keislman, PMII meyakini bahwa kehadiran atau eksistensinya adalah untuk mewujudkan peran khalifatullah fi al-ardl, meneruskan risalah kenabian untuk merahmati alam. Islam seharusnya selalu menjadi cahaya (nur) bagi ummatnya di setiap waktu dan di setiap zaman. Oleh karena itu wacana keislaman yang dipahami oleh PMII harus mampu melakukan tafsir terhadap dirinya agar relevansi dan kontekstualisasinya aktual dengan perkembangan zaman. Sementara aspek kebangsaan PMII harus dibuktikan dengan antusiasme aktif terhadap nilai kebangsaan yang ditunjukkan oleh sikap penghargaan atas pluralitas dan inklusivitas serta menghindari ekslusivitas dan sectarian dalam Negara tercinta NKRI yang majemuk.
Pengembangan PMII di wilayah kampus yang minim PMII-nya menjadi tugas Rayon/komisariat apabila di komisariat sudah terbentuk rayon dan apabila dikampus belum ada rayon maka proses pengkaderan menjadi tanggung jawab  komisariat. Baik komisariat tau rayon keduanya merupakan ujung tombak dan jantung pengkaderan apabila pada rayon dan komisariat tidak melakukan proses kaderisasi maka tidak akan ada lagi genarasi – generasi penerus perjuangan, maka pengurus rayon dan komisariat berkewajiban menyelenggarakan pengkaderan. Dalam melaksanakan pengakaderan PMII memiliki jenjang pengkaderan formal yaitu MAPABA, PKD dan PKL yang ketiganya saling berkaitan.
Dalam pelaksanaan pengembangan pmii di dalam kampus yang dilaksanakan oleh rayon atau komisaiat orientasinya adalah jumlah kuantitas dan kualitas kader. Yang mana keduanya saling bepengaruh, dan terciptanya sebuah iklim organisasi yang kondusif, kompetitif secara sehat. Sehingga tujuan dan arah gerak organisasi terwujud dengan mudah. Dan dalam penyusunan strategi pengembangan pmii di dalam kampus maka perlu kirannya melihat latar belakang kampus tersebut menganlisa kekuatan dan kelamahan dan mencari celah agara pmii dapat masuk di dalam kampus tersebut dengan mudah,
Kader PMII mempunyai tanggung jawab ganda yaitu tanggung jawab sebagai kader PMII dan tanggung jawab sebagai Mahasiswa, sebagai kader PMII bertanggung jawab atas kemajuan dan berkembangnya pmii dan sebagai mahasiswa kampus bertanggungjawab melaksanak tri dharma perguruan tinggi yang sebenarnya tugas pada keduanya memiliki benang merah yang dapat ditarik kesamaannya. Maka dari itu dalam PMII diranah Rayon atau Komisariat mempersiapkan kader – kadernya untuk menduduki tempat strategis dalam organisasi intra kampus. Serta mewadahi setiap keterampilan kadernya.
 Organisasi intra kampus merupakan ladang yang hijau bagi keder – kader pmii untuk dapat mengembangkan pmii di dalam kampus karena apabila organisasi intra kampus (omik) baik itu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) baik tingkat fakultas maupun universitas, Himpunan Mahasiswa Jurusa (HMJ) maupun Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dikuasai oleh kader – kader pmii dengan sangat mudah untuk menarik dan mengkondisikan mahasiswa mengikuti pengkaderan pmii, selain itu pula komisariat atau rayon dapat memanfaatkan fasilitas kampus yang diberikan kepada OMIK, yang mana dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh OMIK mendapatkan subsidi pendanaan dari birokrasi yang nantinya apabila lebih dapat digunakan untuk pendanaan kegiatan komisariat maupun rayon.
Selain itu kader – kader yang menduduki tempat strategis di dalam Organisasi Intra Kampus dapat membantu komunikasi yang baik dengan pihak kampus agar tercipta sinergitas dan keselasan untuk mewujudkan tujuan kedua belah pihak dan saling menguntungkan, dan organisasi intra yang dikuasai oleh kader – kader pmii dapat membantu mengembangkan kualitas kader – kader dengan mewadahi ketrampilan kader dan membuatkan pelatihan – pelatihan yang di pmii tidak didapatkan. Dan menguasai organisasi kampus merupakan tanggung jawab kader pmii sebagai mahasiswa atas kampusnya dan merupakan bentuk eksitensi pmii sebagai perwujudan bahawa kader – kader pmii berkualitas dan layak sebagai ahli waris tombak perjuangan kemajuan bangsa dan agama.
Dalam upaya pengembangan pmii diranah kampus selain menguasai organisasi intra kampus juga harus mengunakan cara dan strategi lain, yaitu melakukan pendekatan langsung secara persuasif kepada calon anggota dan melaksanakan pendapingan yang telah di rencanakan, melakukan pendekatan kepada kelompok-kelompok mahasiswa yang secara alami terbentuk baik kelompok tersebut berlatar belakang kesamaan hobi dll. Serta sudah seharusnya kader – kader pmii mencerminkan nilai – nilai yang di ajarkan baik nilai keislaman maupun nilai kebangsaan.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Dampak Penggunaan Artificial Intelligence (AI) Terhadap Mahasiswa